Susunanpartikel pada atom tersebut yang benar sesuai dengan nomor adalah A. 1 = kulit, 2 = proton B. 2 = proton, 3 = elektron C. 3 = proton, 4 = neutron D. 2 = neutron, 4 = elektron Pembahasan 1 = lintasan elektron 2 = elektron (bermuatan negatif) 3 = proton (bermuatan positif) 4 = neutron (netral secara kelistrikan) Jawaban yang benar adalah C.
Perhatikan pernyataan dibawah ini. 1 nomor atom menunjukkan jumlah elektron suatu atom 2 pada atom netral jumlah elektron sama dengan jumlah proton 3 nomor massa menunjukkan jumlaj proton dan elektron 4 jumlah proton sama dengan jumlah neutron Pernyataan yang benar ditunjukkan oleh nomor... a. 1&2 b. 1&4 c. 2&3 d. 3&4 Jawaban atom disebut juga nomor proton sedangkan jumlah proton dan elektron sama sedangkan nomor massa merupakan penjumlahan dari proton danneutron kemudian jumlah neutron sedikit lebih banyak dari jumlah protonMaaf kalau salah......
Hubungannomor atom, nomor massa, dan jumlah neutron dalam suatu atom yang netral (tidak bermuatan) dapat dituliskan dengan persamaan. Pada penulisan lambang unsur, nomor atom ditulis subscrip (turun) di kiri lambang unsur, sedangkan nomor massa ditulis superscrip (naik) di kiri atas lambang unsur, Sebagai contoh, penulisan lambang unsur litium (Li) yang mempunyai nomor atom 3 dan nomor massa 7 adalah 7 3Li.
Struktur Atom STRUKTUR ATOM, NOMOR MASSA, NOMOR ATOM, DAN KONFIGURASI ELEKTRON 1. Struktur Atom Atom adalah partikel terkecil penyusun materi. Atom terdiri atas beberapa partikel dasar, yaitu elektron, proton, dan neutron. Adanya partikel-partikel inilah yang menyebabkan atom mempunyai sifat listrik, sebab elektron bermuatan negatif, proton bermuatan positif, dan neutron tidak bermuatan. Atom unsur yang satu berbeda dengan atom unsur yang lain disebabkan adanya perbedaan susunan partikel subatom yang menyusunnya a. Elektron Tahun 1838, Michael Faraday mengemukakan bahwa atom memupnyai muatan listrik. Atom-atom gas hanya dapat menghantarkan listrik dan menyala terang pada tekanan rendah dan tegangan tinggi. Tahun 1858, Heinrich Geissler dan Julius Plucker membuat percobaan dengan mengunakan dua plat logam. Plat yang bermuatan positif disebut anode dan plat yang bermuatan negatif disebut katode. Kedua plat kemudian ditempatkan dalam tabung gelas yang dihampakan, dimana kemudian kedalamnya dimasukkan gas bertekanan rendah. Ketika dihubungkan dengan listrik tegangan tinggi, maka timbullah pancaran sinar dari katodemenuju anode. Sinar itulah yang disebut sinar katode. Pada tahun 1891, George J. Stoney menamakan partikel sinar katode dengan nama elektron. Selanjutnya pada tahun 1897, Joseph John Thomson mengganti katode yang digunakan Geissler dan Plucker dengan berbagaimacam logam yang ternyata menghasilkan sinar katode yang sama. Hal ini membuktikan bahwa memang betul bahwa elektron merupakan partikel penyusun atom. Thomson juga berhasil menemukan perbandingan antara muatan dengan massa elektron yaitu C g-1. Hasil eksperimen Thomson ditindaklanjuti oleh Robert Andrew Millikan pada tahun 1908 yang dikenal dengan Model Percobaan Tetes Minyak Millikan, yang berhasil menemukan muatan elektron yaitu sebesar 1, Coulumb. Berdasarkan ekperimen tersebut di atas, maka massa elektron m dapat ditentukan dengan cara sebagai berikut maka Massa elektron m = 9, g Sehingga massa elektron adalah 9, gram, harga ini kira-kira massa atom hidrogen. Dari beberapa percobaan yang dilakukan diketahui beberapa sifat sinar katode yaitu sebagai berikut 1 Dipancarkan oleh plat bermuatan negatif dalam tabung hampa apabila dilewati listrik bertegangan tinggi. 2 Berjalan dalam garis lurus 3 Dapat memendarkan berbagai jenis zat termasuk gelas 4 Bermuatan negatif sehingga dapat dibelokkan oleh medan listrik dan medan magnet 5 Memiliki sifat cahaya dan sifat materi 6 Tidak tergantung pada jenis gas dan jenis elektrode. b. Proton Tahun 1886, Eugene Goldstein membuat percobaan yang sama seperti yang dilakukan Thomson, tetapi dengan memberi lubang pada katode dan mengisi tabung dengan gas hidrogen. Dari percobaan ini didapat sinar yang diteruskan merupakan radiasi partikel yang bermuatan positif dalam medan listrik dibelokkan ke kutub negatif yang disebut sinar anode. Sinar anode yang bermuatan positif ini selanjutnya disebut proton. Beberapa sifat sinar anode yang dapat diketahui adalah sebagai berikut 1 Dibelokkan dalam medan listrik dan medan magnet 2 Merupakan radiasi partikel 3 Bermuatan positif 4 Bergantung pada jenis gas dalam tabung Apabila muatan proton adalah 1, C, maka massa proton dapat ditentukan sebagai berikut maka Massa proton m = 1, g Sehingga massa proton adalah 1, gram, harga ini kira-kira x massa elektron = 1,007276 c. Neutron Tahun 1932, James Chadwick melakukan ekperimen/percobaan dengan menembakkan partikel alfa a pada lempeng berilium Be, ternyata setelah ditembakkan dengan partikel tersebut, berilium memancarkan suatu partikel yang berdaya tembus besar dan tidak dipengaruhi oleh medan listrik, hal ini membuktikan bahwa ada partikel inti yang massanya sama dengan proton, tetapi tidak mempunyai muatan sehingga partile itu ia beri nama sebagai neutron. Proton dan elektron adalah partikel penyusun inti atom yang dikenal dengan istilah nukleon. 2. Kategori Unsur Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Unsur dapat berubah menjadi unsur lain melalui reaksi inti nuklir Pada suhu kamar ± 25oC beberapa unsur dapat berupa gas gasses, cairan liquid, dan padatan solid. Unsur ada yang mempunyai kerapatan sangat rendah, ada yang keras, lunak, dan sebagainya. Secara umum, unsur dapat digolongkan dalam 3 tiga kategori yaitu logam, nonlogam dan metaloid. a. Logam Logam mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu 1 Pada suhu kamar berwujud padat 2 Merupakan penghantar listrik yang baik 3 Merupakan penghantar panas yang baik 4 Mempunyai kilap logam 5 Dapat ditempa menjadi membran yang sangat tipis maleabilitas 6 Dapat diregangkan jika ditarik duktilitas b. Nonlogam Unsur nonlogam umumnya ditemukan dalam bentuk senyawa serta mempunyai beberapa sifat fisik, yaitu 1 Bersifat isolator kecuali karbon C yang bersifat semikunduktor. Khusus unsur karbon, di alam terdapat dalam 2 dua alotrop, yaitu grafit dan intan. Alotrop adalah dua bentuk atau lebih molekul/kristal dari suatu unsur tertentu yang memiliki sifat fisik dan kimia berlainan. 2 Tidak mempunyai kilap logam 3 Sangat mudah rapuh 4 Umumnya berwujud gas 5 Tidak dapat ditarik c. Metaloid Unsur metaloid umumnya disebut juga sebagai semimetal, yaitu unsur peralihan dari logam ke nonlogam sehingga sebagian memiliki sifat logam dan sebagian mempunyai sifat nonlogam. Contoh unsur yang paling dikenal adalah Silikon Si. Unsur metaloid banyak dipergunakan dalam industri elektronik karena mempunyai sifat semikunduktor penghantar listrik, namun tidak sebaik logam. 3. Nomor Atom dan Nomor Massa Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat diuraikan menjadi zat lain yang lebih sederhana dengan cara kimia biasa. Unsur dapat berubah menjadi unsur lain melalui reaksi inti nuklir. Di dalam inti terdapat proton dan neutron yang menentukan besarnya massa sebuah atom. Jumlah proton atau muatan positif yang terdapat dalam inti atom ditunjukkan oleh Nomor Atom NA atau Z. Untuk atom yang netral jumlah muatan positif proton sama dengan jumlah muatan negatif elektron. Jumlah total keseluruhan proton dan neutron yang terdapat dalam inti atom ditunjukkan oleh Nomor Massa NM atau A. Penulisan simbol atom yang dilengkapi dengan nomor massa dan nomor atom dapat ditulis sebagai berikut dimana; A = Nomor Massa, Z = Nomor Atom , dan X = lambang unsur Perlu diketahui bahwa pada atom netral akan memiliki jumlah proton p dan elektron e yang sama dengan Nomor Massa Z sehingga Z = p = e Contoh 1. Jika atom X diketahui mempunyai 12 elektron. Tentukan Nomor Massa Z dan proton p unsur tersebut? Jawab Elektron X = 12. Jika e = p = Z, maka proton p = 12, dan Nomor Massa Z = 12 Nomor Massa A menunjukkan jumlah nukleon yaitu jumlah proton p dan neutron n dalam inti atom. Jumlah nukleon dalam suatu unsur dilambangkan sebagai berikut A = p + n; karena p = Z, maka A = Z + n Contoh 2. Jika atom X diketahui mempunyai 12 elektron dan Nomor Massa 25. Tentukan neutron n unsur tersebut? Jawab Elektron unsur X = 12, maka proton p unsur X = 12 Nomor Massa A = 25 Jika A = p + n, maka n = A – p n = 25 – 12 n = 13, sehingga jumlah neutron n unsur X adalah 13 Atom netral mempunyai jumlah proton yang sama dengan jumlah elektronnya. Jika suatu atom melepaskan elektronnya, maka atom tersebut akan bermuatan positif + yang disebut sebagai Kation, sebab jumlah proton lebih banyak dari jumlah elektron. Namun jika atom menangkap elektron, maka atom tersebut akan bermuatan negatif - yang disebut sebagai Anion, sebab jumlah elektron lebih banyak dari proton. Perubahan tersebut hanya terjadi pada elektron, sedangkan jumlah proton dan neutron tetap sama sebab inti atom tidak berubah. Contoh 3. Tentukan proton, elektron, neutron dan nomor atom dari unsur berikut a b c d e Jawab a , maka proton = 11 elektron = 11 neutron = 23 – 11 = 12 NA = 11 b , maka proton = 20 elektron = 20 neutron = 40– 20 = 20 NA = 20 c maka proton = 11 elektron = 11 – 1 = 10 neutron = 23 – 11 = 12 NA = 11 c maka proton = 20 elektron = 20 – 2 = 18 neutron = 40– 20 = 20 NA = 20 e maka proton = 17 elektron = 17 + 2 = 19 neutron = 35– 17 = 18 NA = 17 4. Konfigurasi Elektron Konfigurasi elektron adalah susunan elektron dalam atom. Susunan ini ditentukan oleh jumlah elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan yang disebut kulit atom. Kulit pertama diberi nama K, selanjutnya L, M, N, dst. Aturan pengisian jumlah elektron maksimum per kullit diperkenalkan oleh Pauli, dengan memakai rumum 2n2, dimana n = kulit atom. Berikut Jumlah elektron maksimum per kulit Kulit Nomor Kulit Rumusan 2n2 Elektron Maksimum K 1 2.12 2.1 = 2 L 2 2.22 2.4 = 8 M 3 2.32 2.9 = 18 N 4 2.42 2.16 = 32 O 5 2.52 2.25 = 50 P 6 2.62 2.36 = 72 Q 7 2.72 2.49 = 98 R 8 2.82 2.64 = 128 S 9 2.92 2.81 = 162 T 10 2.102 2.100 = 200 Selanjutnya, pengisian elektron per kulit harus berdasarkan aturan Aufbau, pengisian elektron dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi. Tata Cara Penulisan Konfigurasi Elektron 1 Ketahui dahulu nomor atom unsur 2 Tulislah perlambangan unsur dan nomor atomnya Cth. 3Li 3 Isi elekton sesuai kulit dimulai dari Kulit K 4 Kulit K harus terlebih dahulu diisi maksimum sesuai aturan Pauli 5 Jika atom memiliki lebih dari 2 elektron, maka sisa elektron dimasukkan ke kulit berikutnya sampai mencapai maksimum 6 Jika sisa elektron sesudah dimasukkan ke kuoit berikutnya tidak dapat mencapai maksimum, maka diisi dengan elektron maksimum di kulit sebelumnya 7 Selanjutnya jika kulit sebelumnya tidak memenuhi elektron maksimum, maka ditulis sebagai sisa pada kulit selanjutnya. Contoh 4 Tentukan konfigurasi elektron unsur berikut ini 1H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se, 35Br, dan 37Rb Jawab K L M N O P 1H = 1 3Li = 2 1 7N = 2 5 13Al = 2 8 3 34Se = 2 8 18 6 35Br = 2 8 18 7 37Rb = 2 8 18 8 1 5. Elektron Valensi eV Elektron valensi adalah jumlah elektron maksimum pada kulit terluar atom Jumlah elektron pada kulit terluar/yang paling akhir ditulis pada konfigurasi elektron. Atom-atom yang memiliki elektron valensi yang sama akan memiliki sifat kimia yang relatif sama/mirip, sebab elektron valensi menentukan sifat kimia suatu atom atau cara atom bereaksi denan atom lain pada saat membentuk ikatan. Elektron valensi juga dipakai untuk menentukan/mengetahui letak Golongan suatu atom pada Tabel Sistem Periodik Unsur. Contoh 5 Tentukan konfigurasi elektron dan Elektron valensi unsur berikut ini 1H, 3Li, 7N, 13Al, 34Se, 35Br, dan 37Rb Jawab K L M N O P Elektron Valensi 1H = 1 1 3Li = 2 1 1 7N = 2 5 5 13Al = 2 8 3 3 34Se = 2 8 18 6 6 35Br = 2 8 18 7 7 37Rb = 2 8 18 8 8 Bila unsur X mempunyai 14 proton, 14 elektron dan 14 neutron. Tentukan cara menuliskan lambang unsur tersebut. Tentukan nomor atom jika suatu unsur mempunyai jumlah kulit 3 dan elektron valensi 6 RANGKUMAN 1. Banyaknya proton dalam inti atom suatu unsur dapat dilihat dari nomor atomnya. 2. Untuk atom netral jumlah proton sama dengan jumlah elektronnya 3. Namor Massa NM atau A menunjukkan jumlah nukleon proton + neutron yang terdapat dalam inti atom 4. Suatu atom disimbolkan dengan , A= Nomor Massa, Z=Nomor Atom, X=lambang Unsur 5. Elektron mempunyai massa yang sangat kecil bila dibandingkan dengan massa hidrogen yaitu sebesar massa hidrogen 6. Elektron-elektron mengelilingi inti atom dan beredar pada lintasan-lintasan tertentu yang disebut kulit atom. 7. Kulit atom dimulai dengan kulit K, L, M, N, O, P, dst. 8. Elektron maksimum yang dapat menempati kulit harus memenuhi aturan Pauli yaitu 2n2. 9. Pengisian elektron maksimum per kulit harus sesuai dengan aturan Aufbau, yaitu dimulai dari tingkat energi terendah ke tingkat energi tertinggi. 10. Konfigurasi elektron adalah adalah susunan elektron dalam atom. Susunan ini ditentukan oleh jumlah elektron yang bergerak mengelilingi inti atom pada lintasan yang disebut kulit Elektron valensi adalah jumlah elektron maksimum pada kulit terluar atom Jumlah elektron pada kulit terluar/yang paling akhir ditulis pada konfigurasi elektron.
Dalamatom netral jumlah proton = jumlah elektron. Jumlah elektron dan proton ditunjukkan oleh nomor atom. Nomor massa menunjukkan jumlah proton + jumlah neutron. Untuk dapat memprediksi letak unsur dalam tabel periodik dapat dilihat dari konfigurasi elektronnya. Nomor periode = Jumlah kulit. Golongan = Jumlah elektron valensi
Penjelasan tentang superskrip dan subskrip yang tertumbuk pandangan dalam notasi nomor atom. Nomor molekul adalah jumlah proton, dan karenanya kembali barang bawaan positif total, dalam inti atom. Pola Rutherford-Bohr bersumber atom hidrogen Z = 1 atau ion begitu juga hidrogen Z > 1. N domestik paradigma ini, terdepan bahwa energi foton atau frekuensi dari radiasi elektromagnetik yang dipancarkan ditampilkan ketika sebuah elektron melompat dari satu orbit ke orbit nan lain sekelas dengan kuadrat matematika muatan unsur Z2 . Pengukuran eksperimental oleh Henry Moseley dapat dilakukan pada kebanyakan zarah berasal Z = 13 ke 92 dan menunjukkan hasil seperti mana yang diprediksi oleh Bohr. Baik konsep nomor partikel dan ideal Bohr dengan demikian diberi asisten ilmiah. Nomor molekul alias nomor proton simbol Z pecah suatu unsur kimia merupakan jumlah proton yang ditemukan dalam inti partikel. Jumlahnya identik dengan jumlah muatan pada inti. Nomor atom secara unik mengidentifikasi elemen kimia. Dalam partikel yang enggak bermuatan, nomor atom lagi sama dengan jumlah elektron . Jumlah dari nomor atom Z dan jumlah neutron N, memberikan nomor massa A berpangkal sebuah atom. Karena proton dan neutron memiliki konglomerasi yang kira-taksir sama dan konglomerasi elektron diabaikan untuk banyak keperluan dan energi sangkutan nukleon pelalah kecil dibandingkan dengan konglomerat nukleon, momen massa atom dari setiap unsur dinyatakan privat satuan konglomerasi zarah terpadu menjadi kuantitas yang disebut “konglomerasi isotop relatif”, bernilai kurang lebih 1% dari seluruh bilangan A. Molekul dengan nomor atom Z yang separas tetapi nomor neutron Falak berlainan, dan kesannya memiliki massa molekul yang berbeda, dikenal seumpama isotop. Lebih dari tiga perempat molekul yang ada di tunggul berada dalam kondisi campuran isotop, dan konglomerat rata-rata isotop untuk campuran isotop dari suatu unsur disebut massa atom relatif internal lingkungan di Bumi, menentukan berat atom tolok elemen. Secara historis, berat partikel-zarah anasir ini dibandingkan dengan hidrogen ialah besaran nan bisa diukur maka itu pakar kimia di abad ke-19. Huruf angka konvensional Z berasal dari kata Jerman Zahl yang berarti nomor nan mana di perian sebelum adanya campuran ide-ide modern dari kimia dan fisika, belaka menunjukkan tempat numerik satu elemen n domestik tabel periodik, yang urutannya kira-kira tetapi tidak sepenuhnya konsisten dengan urutan unsur-partikel dengan bobot elemen. Hanya pasca- 1915, dengan saran dan bukti bahwa nomor Z ini juga merupakan beban nuklir dan karakteristik fisik atom, kata Atomzahl dan nomor partikel proporsional bahasa Indonesia start umum digunakan dalam konteks ini. Rekaman [sunting sunting sumber] Grafik periodik dan bilangan alami kerjakan setiap molekul [sunting sunting sumber] Secara publik, keberadaan diagram periodik menciptakan belai partikel, sehingga boleh diberi nomor sesuai urutan. Dmitri Mendeleev mengklaim bahwa ialah yang pertama kalinya mengatur tabel periodik permulaan mana tahu diterbitkan pada 6 Maret 1869 dalam urutan konglomerat zarah “Atomgewicht“.[1] Tetapi, dengan menimang kebiasaan-sifat kimia yang diamati unsur-unsur, ia menyangkal urutan rendah dan menaruh telurium berat atom 127,6 di depan iodin berat atom 126,9.[1] [2] Penempatan ini ki ajek dengan praktik modern pemesanan elemen dengan nomor proton Z, tetapi nomor itu tidak diketahui atau terduga pron bila itu. Doang, penomoran sederhana berdasarkan posisi tabel periodik tidak gayutan selengkapnya memuaskan berbagai pihak. Selain kasus iodin dan telurium, kemudian bilang rival unsur lainnya begitu juga argon dan kalium; kobalt dan nikel diketahui memiliki bobot anasir yang hampir sederajat alias terbalik, sehingga membutuhkan penempatannya privat diagram periodik agar ditentukan maka itu sifat incaran kimianya. Hanya identifikasi bertahap atom-zarah lantanida yang semakin mirip secara kimiawi – yang nomor atomnya tidak jelas, menyebabkan ketidakkonsistenan dan ketidakpastian n domestik penomoran atom secara berkala sekurang-kurangnya dari lutetium unsur 71 seterusnya hafnium tidak diketahui saat ini. Model Rutherford-Bohr dan van den Broek [sunting sunting sumber] Sreg waktu 1911, Ernest Rutherford mengusulkan sebuah kamil atom di mana inti pusat menyandang sebagian besar agregat atom dan muatan faktual, yang dalam satuan muatan elektron, kira-kira sama dengan sekepal berusul rumit elemen atom, dinyatakan dalam jumlah atom hidrogen. Dengan demikian, muatan muslihat ini kira-kira separuh dari berat molekul biarpun hampir 25% anasir berbeda dari jumlah unsur emas Z = 79, A = 197, tapi itulah suatu-satunya elemen yang digunakan Rutherford untuk menebaknya. Namun demikian, tanggal bermula perkiraan Rutherford bahwa emas memiliki beban anak kunci selingkung 100 cuma unsur Z = 79 pada tabel periodik, sebulan pasca- kertas Rutherford muncul, Antonius van den Broek pertama barangkali secara resmi menyarankan bahwa tanggung kiat dan jumlah elektron kerumahtanggaan sebuah elemen persis seperti mana tempatnya dalam tabel periodik juga dikenal seumpama nomor partikel, nomor elemen, dan dilambangkan Z. Ini akhirnya terbukti menjadi sentral permasalahannya. Eksperimen Moseley 1913 [sunting sunting sendang] Posisi eksperimental meningkat secara sensasional setelah penelitian oleh Henry Moseley lega musim 1913.[3] Moseley, setelah berdiskusi dengan Bohr yang berbenda di lab yang setolok dan yang menunggangi hipotesis Van den Broek dalam komplet atom Bohrnya, memutuskan untuk menguji hipotesis Van den Broek dan Bohr secara bertepatan, dengan melihat apakah garis spektrum dipancarkan dari partikel yang tereksitasi tepat dengan teori Bohr yang menyatakan bahwa kekerapan garis jangkauan selevel dengan kuadrat Z. Untuk melakukan ini, Moseley menimbang panjang gelombang listrik transisi foton terdalam garis k dan l yang dihasilkan makanya partikel-zarah dari aluminium Z = 13 menjadi emas Z = 79 digunakan umpama serangkaian target anodik bergerak di kerumahtanggaan tabung x-ray.[4] Akar kuadrat dari frekuensi foton ini x-ray meningkat dari satu target ke yang berikutnya dalam jalan aritmatika. Hal ini mengarah sreg satu kesimpulan hukum Moseley bahwa nomor atom memang berhubungan erat kalau offset satu unit untuk garis K, intern karya Moseley dengan muatan elektrik nan dihitung berpunca inti, merupakan jumlah molekul Z. Antara kejadian lainnya, Moseley menunjukkan bahwa rangkaian lantanida dari lantanum sampai inklusif lutetium harus memiliki 15 anggota zarah — tidak cacat dan bukan kian — nan jauh berpunca penjelasan ilmu pisah pada waktu itu. Molekul yang hilang [sunting sunting sumber] Setelah Moseley wafat pada masa 1915, nomor atom semua zarah yang diketahui semenjak hidrogen ke uranium Z = 92 diperiksa dengan metodenya. Ada tujuh partikel dengan Z < 92 yang tak ditemukan dan kesannya diidentifikasi masih belum ditemukan, sesuai dengan nomor atom 43, 61, 72, 75, 85, 87 dan 91.[5] Berusul tahun 1918 hingga 1947, ketujuh unsur yang hilang ini ditemukan.[6] Puas momen ini empat zarah transuranium pertama pun telah ditemukan, sehingga tabel periodik hipotetis sonder ada jarak sejauh kurium Z = 96. Proton dan ide elektron nuklir [sunting sunting perigi] Pada tahun 1915 alasan terhadap muatan nuklir dikuantisasi dalam satuan Z – yang sekarang terbukti sama dengan jumlah elemen, tak dipahami. Sebuah ide lama yang disebut hipotesis Prout telah mendalilkan bahwa semua elemen terbuat dari cerih atau “protile” dari anasir hidrogen yang paling ringan – yang privat model Bohr-Rutherford punya suatu elektron dan satu muatan nuklir suatu. Belaka, pada awal 1907 Rutherford dan Thomas Royds telah menunjukkan bahwa partikel alfa, nan bermuatan +2, adalah inti dari atom helium, yang memiliki massa empat kali lipat pecah hidrogen, enggak dua kali. Kalau asumsi Prout benar, sesuatu harus menetralkan sebagian muatan inti hidrogen yang ada dalam inti molekul yang kian jarang. Sreg waktu 1917 Rutherford berhasil menghasilkan inti hidrogen dari reaksi nuklir antara partikel alfa dan gas nitrogen,[7] dan percaya bahwa anda telah membuktikan syariat Prout. Dia menyebut molekul nuklir berat baru tersebut “proton” pada periode 1920 label alternatifnya adalah prouton dan protyles. Sudah jelas dari karya Moseley bahwa inti atom nan rumit mempunyai massa bertambah berpunca dua kali lipat pecah nan dihasilkan dari inti hidrogen, dan oleh karena itu diperlukan hipotesis bagi netralisasi proton tambahan yang diduga hadir di semua inti atom sulit. Inti helium diduga terdiri dari catur proton ditambah dua “elektron nuklir” elektron nan terdorong di privat inti bagi saling menetralkan kedua muatan. Di ujung lain berpokok tabel periodik, terletak nukleus emas dengan massa 197 kali dari hidrogen dianggap mengandung 118 elektron nuklir dalam nukleus untuk memberinya muatan residu +79, konsisten dengan nomor atomnya. akhir dengan invensi neutron maka dari itu James Chadwick pada tahun 1932. Sebuah anasir emas masa ini dianggap mengandung 118 neutron, enggak 118 elektron nuklir, dan muatan positifnya sekarang direalisasikan sepenuhnya semenjak berasal konten 79 proton. Karena itu, setelah hari 1932, nomor atom suatu unsur Z juga dinyatakan identik dengan nomor proton nukleusnya. Simbol Z [sunting sunting sumber] Simbol konvensional Z boleh jadi berpangkal berusul kata Jerman Molekulzahl nomor atom.[8] Sahaja, sebelum 1915, alas kata Zahl digunakan bagi nomor zarah yang didapat pada tabel ajek. Sifat kimia [sunting sunting sumber] Setiap elemen memiliki semberap adat ilmu pisah tertentu umpama konsekuensi dari jumlah elektron yang ada dalam atom objektif, ialah Z nomor atom. Konfigurasi elektron ini mengikuti prinsip-cara mekanika kuantum . Kuantitas elektron dalam kelopak elektron setiap partikel, terutama indra peraba valensi terluar, adalah faktor terdahulu dalam menentukan perilaku sangkutan kimianya. Oleh karena itu, hanya nomor molekul yang menentukan sifat ilmu pisah suatu atom; dan cak bagi alasan inilah unsur dapat didefinisikan terdiri berpunca campuran atom apa pun dengan nomor zarah tertentu. Atom baru [sunting sunting sumur] Pengudakan elemen baru biasanya digambarkan menunggangi nomor elemen. Pada 2010, semua atom dengan nomor zarah 1 sebatas 118 telah diamati. Senyawa molekul baru dilakukan dengan membombardir atom sasaran molekul berat dengan ion, sehingga total nomor atom target dan elemen ion sebagaimana jumlah atom unsur nan madya dibuat. Secara mahajana, waktu tengah menjadi kian singkat momen jumlah unsur meningkat, meskipun “pulau stabilitas” bisa jadi ada untuk isotop yang belum ditemukan dengan jumlah proton dan neutron tertentu. Lihat pula [sunting sunting perigi] Teori atom Elemen ilmu pisah Nomor atom efektif Sejarah tabel periodik Daftar unsur kimia menurut nomor atom Lambang unsur Hipotesis Prout Referensi [sunting sunting sumber] ^ a b Tabel Unsur Berkala, Institut Fisika Amerika ^ Peluasan Tabel Periodik, Boros Society of Chemistry ^ Memesan Elemen n domestik Tabulasi Ajek, Royal Chemical Society ^ Moseley, 1913. “ high-frequency spectra of the elements”. Philosophical Magazine. Series 6. 26 156 1024. doi Diarsipkan mulai sejak versi kalis copot 22 January 2010. ^ Eric Scerri, A tale of seven elements, Oxford University Press 2013 ISBN 978-0-19-539131-2, ^ Scerri bab. 3–9 satu bab per molekul ^ Ernest Rutherford sejarah Selandia Baru online . 19 Oktober 1937. Diperoleh puas 2011-01-26. ^ 🐵🐵Sumber akar usul bunyi bahasa Z.
Jawaban Menurut teori atom Rutherford, atom mempunyai inti yang kecil, sangat pejal dan bermuatan positif, yang berada di pusat atom. Elektron beredar mengitari inti pada lintasan yang relatif sangat jauh sehingga sebagian besar dari atom terdiri atas ruang hampa.
Jakarta - Konfigurasi elektron adalah susunan atau gambaran yang menunjukan penempatan elektron dalam suatu atom. Susunan elektron-elektron tersebut berdasarkan kulit atau elektron dalam atom, bisa diungkapkan dengan diagram curah hujan dan diagram orbital. Keduanya bisa bermanfaat untuk menentukan molekul dan teori, seperti dikutip dari e-Modul Kimia Kelas X terbitan Kemdikbud yang disusun oleh Baston konfigurasi elektron kita dapat mengetahui golongan dan periode dari suatu atom. Golongan tersebut ditunjukkan oleh jumlah elektron terluar elektron valensi, dan periode ditunjukkan oleh nomor kulit terbesar pada isi elektron kulit terluar.Menurut Modul Kimia Kelas 10 terbitan Kemdikbud yang disusun oleh Fadillah Okty Myranthika, hal yang mendasari konfigurasi elektron adalah cara untuk menuliskan orbital, yaitu melalui teori atom Bohr dan teori atom mekanika Atom BohrLintasan-lintasan elektron disebut juga dengan kulit elektron, yang ditempati oleh jumlah elektron teori ini, konfigurasi elektron adalah pengisian elektron yang dimulai dari tingkat energi kulit paling rendah, yaitu kulit yang pertama kulit K, setelah kulit K sudah terisi penuh, dilanjutkan ke kulit L, kulit M, kulit N, hingga elektron maksimal yang ditempati setiap kulit elektron, dapat diketahui menggunakan rumus K n =1 maksimal menampung = 2Kulit L n = 2 maksimal menampung = 8Kulit M n =3 maksimal menampung = 16, hingga menuliskan konfigurasi elektron suatu atom, yaitu dengan cara mengetahui jumlah elektron suatu atom yang ditunjukkan melalui nomor Mekanika KuantumElektron dalam atom bergerak mengelilingi inti pada kulit atom. Setiap kulit atom, terdiri atas subkulit, yang berisi bilangan kuantum kumpulan orbital s, p, d, dan f.Untuk memudahkan penentuan nilai bilangan kuantum digunakan sebuah diagram orbital. Diagram orbital dilambangkan dengan sebuah s = 1 kotakSubkulit p = 3 kotakSubkulit d = 5 kotakSubkulit f = 7 kotakDalam model mekanika kuantum, penulisan konfigurasi elektron menggunakan diagram orbital perlu mengikuti aturan penentuan konfigurasi elektron berdasarkan orbital. Kedudukan elektron terluar dari suatu atom bisa ditentukan melalui bilangan mekanika kuantum dikenal dengan empat bilangan kuantum, yang menjelaskan letak elektron-elektron suatu atom, yakni bilangan kuantum utama n, azimuth l, magnetik m, dan spin s.Aturan-aturan penentuan konfigurasi elektron berdasarkan orbitalnya, terdiri dari asas aufbau, larangan pauli, kaidah Hund . Berikut adalah penjelasan setiap aturan asasnyaAsas AufbauPengisian elektron dimulai dari subkulit dengan tingkat energi paling rendah ke lebih tinggi. Setiap subkulit mempunyai batasan elektron yang dapat diisikan yakniSubkulit s = 1 orbital maksimal berisi 2 elektronSubkulit p = 3 orbital maksimal berisi 6 elektronSubkulit d = 5 orbital maksimal berisi 10 elektronSubkulit f = 7 orbital maksimal berisi 14 elektronDiagram tingkat energi menurut asas aufbau1s 2s 2p 3s 3p 4s 3d 4d 5s 4d 5p 6s 4f 5d 6p 7s 5f 6d 7pAsas larangan PauliSetiap orbital diisi maksimum 2 elektron dengan spin yang berlawanan. Kemungkinan 2 elektron akan memiliki 3 bilangan kuantum n, l, dan m sama, bilangan kuantum s HundKonfigurasi elektron energi terendah merupakan jumlah elektron tak berpasangan dengan spin paralel yang terbanyak, dengan tingkat energi yang Setengah Penuh Konfigurasi elektron yang berakhiran pada subkulit berlaku aturan penuh setengah penuh. Aturan ini menyatakan bahwa, suatu elektron mempunyai kecenderungan berpindah orbital apabila dapat membentuk susunan elektron yang lebih tadi penjelasan mengenai konfigurasi elektron beserta cara menentukanya. Selamat belajar ya detikers! Simak Video "Apotek Kimia Farma Diponegoro Surabaya Terbakar" [GambasVideo 20detik] lus/lus
.
  • 17hzfizvdb.pages.dev/170
  • 17hzfizvdb.pages.dev/253
  • 17hzfizvdb.pages.dev/95
  • 17hzfizvdb.pages.dev/117
  • 17hzfizvdb.pages.dev/159
  • 17hzfizvdb.pages.dev/170
  • 17hzfizvdb.pages.dev/346
  • 17hzfizvdb.pages.dev/251
  • 17hzfizvdb.pages.dev/340
  • atom netral ditunjukkan oleh nomor