Sejarah Tari Enggang. Tari Enggang adalah salah satu dari sekian banyak tarian tradisioanl yang memiliki sejarah panjang. Konon tarian ini telah ada bahkan sebelum kedatangan Belanda untuk menjajah Indonesia. Dulunya tari ini digunakan untuk upacara keagamaan dengan maksud untuk memuliakan nenek moyang masyarakat suku Dayak Kenyah.
Secara sederhana, apa yang dimaksud pola lantai bisa dikatakan sebagai teknik blocking (penguasaan panggung) yang harus dikuasai oleh seorang penari. Dalam Modul Pembelajaran SMP Terbuka Seni Budaya Kelas VII Level dan Pola Lantai pada Gerak Tari, Sarjiyem dan Frangky (2020), dijelaskan bahwa pola lantai memiliki peranan penting dalam sebuah tarian berkelompok, hal ini berguna agar para penari
18. Tarian yang mempunyai gerakan bersemangat adalah a. Tarian Saman dari Aceh b. Tarian Perang dari Kalimantan c. Tari Serimpi dan Jawa Tengah d. Tari Jaipong dari Jawa Barat 19. Contoh gerakan dalam gerak murni adalah a. gerakan mengibas selendang b. gerakan orang sedang mencangkul c. gerakan burung merak terbang d. gerakan orangGerak selalu ada dalam tarian, namun bukan berarti semua gerak termasuk tari. Tari adalah bentuk gerak ritmis yang indah. Gerak tari dibedakan menjadi dua, yaitu: Gerak murni; Gerak murni adalah gerakan penari yang tidak memiliki arti tertentu. Contoh gerakannya, yaitu: Gerakan berjalan ditempat, melangkah ke kanan, ke kiri, ke depan, atau ke Biasanya pementasan tarian topeng terdapat 5 peran yang diperankan dengan topeng-topeng yang berbeda. Masing-masing tipeng memiliki karakter dan gambaran tersendiri, meliputi bentuk dan warnanya. Berikut ini adalah 5 jenis topeng dalam tarian ini, yaitu: 1. Topeng Panji. Topeng panji adalah gambaran seorang dalam kondisi suci dan baru terlahir .